BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang
terjadi pada diri tiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi
karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu
belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa
seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri
orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.
Setiap manusia memerlukan belajar untuk
mengembangkan pengetahuan, bakat dan minatnya. Dalam pengembangan kemampuan
tersebut, seseorang membutuhkan guru, bahan dan peralatan sebagai penunjang
proses pembelajaran yang dikenal sebagai sumber belajar.
Sumber belajar memiliki tujuan dan
fungsi tersendiri dalam mencapai tujuan belajar. Selain belajar, dibutuhkan
pula pendidikan baik formal maupun nonformal yang dikenal sebagai pusat sumber
belajar.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian
sumber belajar?
2.
Apa tujuan
sumber belajar?
3.
Apa fungsi
sumber belajar?
4.
Apa saja macam
dan jenis sumber belajar?
5.
Apa yang
dimaksud dengan pusat sumber belajar?
6.
Bagaimana
pemanfaatan sumber belajar?
C.
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah mengetahui pengertian sumber belajar, tujuan dan fungsi sumber belajar,
macam-macam dan jenis sumber belajar, mengetahui apa yang dimaksud dengan pusat
sumber belajar dan bagaimana cara pemanfaatan sumber belajar.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SUMBER BELAJAR
Sumber
belajar pada dasarnya sangat banyak baik yang terdapat di lingkungan kelas,
sekolah, sekitar sekolah bahkan di masyarakat, keluarga, di pasar, kota, desa,
hutan dan sebagainya.
Sumber
belajar secara fungsional dapat digunakan untuk membantu hasil belajar lebih
optimal. Mengoptimalkan hasil belajar ini tidak hanya dari hasil belajar namun
dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber yang
dapat merangsang untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan pengusaan bidang
ilmu yang dipelajari.
Adapun sumber belajar menurut para ahli
adalah sebagai berikut :
1.
Ahmad Sudrajat :
sumber
belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan
wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik
secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik
dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
2.
Yusufhadi Miarso
: sumber belajar adalah segala sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan, alat,
teknik, dan lingkungan, baik secara tersendiri maupun terkombinasikan dapat
memungkinkan terjadinya belajar.
3.
Edgar Dale
: sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi
belajar seseorang.
4.
Rohani : sumber
belajar (learning resources) adalah segala macam sumber yang ada di luar diri
seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses
belajar.
5.
Sudirman N :
sumber belajar adalah sebagai berikut :
-
Manusia
-
Bahan (materials)
-
Lingkungan
(setting)
-
Alat dan
perlengkapan (tool and equipment)
-
Aktifitas
(activities)
6. Wina
Sanjaya : sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan
kegiatan yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi
hasil belajar, proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber yang
dapat merangsang siswa untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan
bidang ilmu yang dipelajarinya.
7. Association Educational Comunication and Tehnology (AECT ) : sumber
belajar yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud
tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun
terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Dari
beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
sumber belajar ialah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai tempat dimana
terdapat bahan pelajaran atau asal belajar seseorang, dengan demikian sumber
belajar itu merupakan bahan untuk menambah ilmu pengetahuan.
B. TUJUAN SUMBER BELAJAR
Perkembangan sumber belajar dari waktu ke waktu mengalami
metamorfosis yang makin mempermudah proses belajar, ini disebabkan perkembangan
zaman yang semakin modern menuntut dunia pendidikan untuk mengalami pergantian
system dalam pengadaan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan manusia.
Sebelum teknologi canggih dikenal, sumber belajar awalnya
dimulai dari sumber belajar pra-guru, yakni sumber belajar yang belum
mengandalkan tenaga guru dalam proses belajarnya, kemudian setelah itu
muncullah guru sumber belajar utama dalam proses belajar mengajar, memberikan
pengajaran dalam proses belajar yang sudah berkompeten dalam menangani kegiatan
belajar mengajar, dengan adanya guru sebagai sumber belajar utama tidak cukup
optimal tanpa sebuah alat bantu sumber belajar yang lain, maka guru membutuhkan
sebuah alat bantu berupa buku atau media cetak lainnya untuk mensukseskan
proses pembelajaran. Dengan perkembangan zaman yang semakin maju dalam hal
teknologi seperti saat ini, proses belajar tak lagi mengandalkan guru, media
cetak atau sumber belajar lainnya. Kini teknologi informasi yang semakin
canggih mampu membantu segala kegiatan manusia termasuk dalam proses belajar
mengajar.
Sumber
belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai
bentuk media, yang bertujuan agar dapat membantu siswa dalam belajar sebagai
perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk
cetakan, video, format perangkat lunak, atau kombinasi dari berbagai format
yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru. Dengan demikian maka tujuan
sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar,
benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi
peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Menurut segi perkembangannya, sumber
belajar ada dua macam, yaitu :
a. Learning
resources by design (sumber belajar yang dirancang sengaja dipergunakan untuk
keperluan pengajaran, atau setelah diadakan seleksi).
b. Learning
resources by utilitarian (sumber belajar yang tidak dirancang untuk kepentingan
tujuan belajar/pengajaran), yaitu segala macam sumber belajar (lingkungan) yang
ada disekeliling sekolah dimanfaatkan guna memudahkan peserta didik yang sedang
belajar. Sifatnnya insidential/seketika, misalnya masjid, pasar, dan
sebagainya.
Sumber
belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila sumber
belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat
memanfaatkan sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan
alam sekitar, orang atau buku hanya sekedar benda yang tidak berarti apa-apa.
Tempat, orang, bahan, buku, peristiwa dan fakta tidak akan menjadi sumber
belajar yang bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila tidak diorganisir
melalui suatu rancangan yang memungkin seseorang dapat memanfaatkan sebagai
sumber belajar.
C. FUNGSI SUMBER BELAJAR
Sumber
belajar memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1. Meningkatkan
produktivitas pembelajaran dengan cara :
a. Mempercepat
laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik.
b. Mengurangi
beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan
mengembangkan gairah.
2. Memberikan
kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
a. Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional.
b. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang
sesuai dengan kemampuannya.
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap
pembelajaran dengan cara:
a. Perancangan program pembelajaran yang lebih
sistematis.
b. Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh
penelitian.
4. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan cara :
a. Meningkatkan kemampuan sumber belajar.
b. Penyajian informasi dan bahan secara lebih konkrit.
5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu :
a. Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang
verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya konkrit.
b. Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6. Memungkinkan penyajian yang lebih luas, dengan
menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
7. Memungkinkan adanya interaksi yang lebih langsung
antara peserta didik dengan lingkungan. Lingkungan yang sudah dirancang oleh
pendidik untuk disajikan dalam proses belajar mengajarnya akan memberikan
peluang kepada peserta didik untuk berinteraksi secara langsung dengan
lingkungannya.
Fungsi-fungsi
di atas sekaligus mengambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar
untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa.
D. MACAM DAN JENIS SUMBER BELAJAR
I. Macam
Sumber Belajar
Dalam
pengembangan sumber belajar terdiri dari dua macam, yaitu :
1. Sumber
belajar yang dirancang atau secara sengaja dibuat atau dipergunakan untuk
membantu belajar mengajar, biasa disebut learning
resourres by design (sumber belajar yang dirancang). Sumber belajar semacam
ini sering disebut bahan pembelajaran. Misalnya buku pelajaran, modul, brosur,
ensiklopedi, program audio, program slide suara, film, video, slides, film
strips, transparansi (OHT). Semua perangkat keras ini memang sengaja dirancang
guna kepentingan pengajaran.
2. Sumber
belajar yang dimanfaatkan guna memberi kemudahan seseorang dalam belajar berupa
segala macam sumber belajar yang ada disekitar lingkungan kita, sudah tersedia
dan tinggal dimanfaatkan. Sumber belajar tersebut tidak dirancang untuk
kepentingan tujuan suatu kegiatan pengajaran, namun dapat ditemukan, dipilih
dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sumber belajar ini disebut learning resources by utilization.
Misalnya taman, pasar, toko, museum, kebun binatang, waduk, sawah, terminal,
surat kabar, siaran tv, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, tenaga ahli,
pemuka agama, olahragawan, dan sebagainya yang ada di lingkungan sekitar yang
dapat dimanfaatkan untuk perluan belajar.
II. Jenis
Sumber Belajar
1. Pesan
(message) : Maksudnya segala informasi yang harus disalurkan oleh komponen, selain
guru, yang berbentuk ide, fakta, pengertian dan data. Proses pembelajaran yang melibatkan
sumber belajar memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi langsung menerima
informasi yang berupa pesan tersebut. Pesan merupakan sumber belajar yang meliputi :
a. Pesan formal, yaitu pesan
yang dikeluarkan oleh lembaga resmi seperti pemerintah atau pesan yang
disampaikan guru dalam situasi pembelajaran. Pesan-pesan ini selain
disampaikan secara lisan juga dibuat dalam bentuk dokumen, seperti kurikulum,
peraturan pemerintah, perundangan, silabus dan sebagainya.
b. Pesan non formal yaitu pesan
yang ada di lingkungan masyarakat luas yang dapat digunakan sebagai bahan
pembelajaran, misalnya cerita rakyat, legenda, ceramah oleh tokoh masyarakat
dan ulama, prasasti, relief-relief pada candi, kitab-kitab kuno dan peninggalan
sejarah yang lain.
2. Orang
(people) : Manusia dapat dijadikan sebagai sumber belajar, peranannya sebagai
sumber belajar dapat dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah
manusia atau orang yang sudah dipersiapkan khusus sebagai sumber belajar
melalui pendidikan yang khusus pula, seperti guru, dosen, konselor,
administrator pendidikan, tutor dan sebagainya. Kelompok Kedua yaitu manusia
atau orang yang tidak dipersiapkan secara khusus untuk menjadi seorang
nara sumber akan tetapi memiliki keahlian yang mempunyai kaitan erat
dengan program pembelajaran yang akan disampaikan, misalnya dokter, penyuluh
kesehatan, petani, polisi dan sebagainya.
3. Bahan
(materials) : Bahan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang membawa pesan/
informasi untuk pembelajaran. Ini meliputi bahan tercetak seperti buku,
majalah, surat kabar, dan sebagainya, serta bahan bahan yang tidak tercetak,
yaitu bahan elektronik seperti televise radio, atau komputer. Sumber belajar
itu untuk menjawab dengan apa pesan itu disampaikan yaitu bahan. Proses
pembelajaran yang melibatkan sumber belajar memungkinkan peserta didik untuk
untuk berinteraksi langsung menerima informasi melalui bahan.
4. Peralatan
(device) : Perangkat keras yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan yang
tersimpan dalam bahan. Ini meliputi bahan tercetak seperti buku, majalah, surat
kabar, dan sebagainya, serta bahan bahan yang tidak tercetak, yaitu bahan
elektronik seperti tv, radio, LCD atau komputer. Sumber belajar itu untuk
menjawab dengan apa pesan itu disampaikan yaitu bahan. Proses pembelajaran yang
melibatkan sumber belajar memungkinkan peserta didik untuk untuk berinteraksi
langsung menerima informasi mengunakan berbagai alat yang menunjang.
5. Teknik
atau metode (technique) : Teknik adalah prosedur atau langkah-langkah tertentu
yang disiapkan dalam menggunakan bahan, alat, lingkungan dan orang untuk
menyampaikan pesan.Teknik ini digunakan di gunakan orang dalam memberikan pembelajaran
guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalam mencangkup ceramah, permainan/simulasi, tanya jawab,
dan sebagainya.
6. Latar
atau lingkungan : Latar atau lingkungan yang berada di
dalam sekolah maupun lingkungan yang berada
di luar ssekolah, baik yang sengaja dirancang maupun yang tidak secara khusus
disiapkan untuk pembelajaran. Termasuk di dalamnya adalah pengaturan ruangan,
pencahayaan, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, tempat workshop,halaman
sekolah, kebun sekolah, lapangan sekolah, dan sebagainya. Lingkungan seperti
gunung, sawah, hutan, kota, desa dan suasana-susasana tertentu yang bisa
dikaitkan dengan kebutuhan untuk menjelaskan pelajaran tertentu oleh
pendidikan, maka lingkungan tersebut bisa dikatakan sebagai sumber belajar.
Namun karena pergeseran dan perkembangan jaman, hasil pemikir atau teknologi
semakin banyak dan mencoba memodifikasi lingkungan-lingkungan tersebut ada yang
nyata maupun buatan, ada yang dibentuk dalam sebuah model lingkungan tertentu,
gambar lingkungan tertentu, foto-foto lingkungan tertentu, bahkan
menunjukkannya dalam visual audio seperti dalam televisi, komputer dan
sebagainya. Bentuk-bentuk pengkondisian sebuah llingkungan yang dilakukan oleh
seorang pendidik tentunya untuk kepentingan pembelajaran.
Tabel
jenis-jenis sumber belajar :
Jenis sumber belajar
|
Pengertian
|
Contoh
|
|
Dirancang
|
dimanfaatkan
|
||
1. Pesan
|
Informasi yang harus
disajikan oleh komponen lain: dapat berbentuk ide, fakta, makna, dan data.
|
Bahan – bahan pelajaran
|
Cerita rakyat,
dongeng, nasehat
|
2. Manusia
|
Orang-orang yang
bertindak sebagai penyimpan dan atau penyalur pesan.
|
Guru, aktor, siswa,
pembicara, pemain
|
Narasumber, pemuka
masyarakat, pemimpin kantor, responden
|
3. Bahan
|
Media
yang mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat.
|
Film, slide, buku,
gambar
|
Relief, candi, arca,
peralatan tukang kayu
|
4. Peralatan
|
Sesuatu media yang
menyajikan pesan yang ada dalam software.
|
Proyektor,
slide, film,tv
|
Generator, mesin, alat
alat mobil
|
5. Teknik
|
Prosedur
atau langkah-langkah tertentu dalam menggunakan bahan, alat, tata tempat dan
orang untuk menyampaikan pesan.
|
Ceramah, diskusi,
kuliah, simulasi
|
Pemain, percakapan
biasa
|
6. Lingkungan
|
Situasi sekitar dimana
pesan disalurkan.
|
Ruangan kelas, studio,
perpustakaan
|
Taman, kebun, pasar, museum
|
Klasifikasi sumber belajar menurut Donald P. Ely
(1963) :
a. Istilah people diganti dengan man sebagai
pihak yang menyalurkan atau
mentransmisikan pesan.
b. Media instrumentation diganti dengan materials dan devices sebagai bahan (software)
dan perlengkapan (hardware).
c. Technique diganti dengan methods
sebagai cara atau metode yang dipakai dalam menyajikan informasi.
d. Environment diganti dengan setting
sebagai lingkungan tempat interaksi belajar mengajar terjadi.
Klasifikasi
lain yang memperinci sumber belajar, baik yang dirancang maupun yang dimanfaatkan
adalah sebagai berikut :
a. Sumber belajar tercetak : buku, majalah, brosur, koran, poster, denah, ensiklopedi, kamus dan
lainnya.
b. Sumber belajar
non-cetak: film, slides, video, model, audiocassette, realita, objek dan
lainnya.
c. Sumber belajar yang
berbentuk fasilitas: perpustakaan, ruangan belajar, studio, lapangan olahraga
dan lainnya.
d. Sumber belajar berupa
kegiatan: wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, permainan dan
lainnya.
e. Sumber belajar berupa
lingkungan di masyarakat: taman, terminal, pasar, toko, pabrik, museum dan
lainnya.
E. PUSAT SUMBER BELAJAR
Secara
sederhana bila kita urai Pusat Sumber Belajar (PSB) adalah tempat atau lembaga
dimana berbagai sumber belajar diorganisasikan ke dalam sistem pembelajaran
guna memenuhi kebutuhan belajar siswa dan kebutuhan mengajar guru. Dengan
demikian Pusat Sumber Belajar akan menjadi sistem pendukung dalam pencapaian tujuan
atau kompetensi pembelajaran. Adanya kata diorganisasikan, ini memberi
penegasan bahwa Pusat Sumber Belajar berbeda dengan Sumber Belajar. Oleh karena
itu, tempat kumpulan sumber belajar belum dapat disebut Pusat Sumber belajar.
Bila
kita mengutip pendapat F. Persifal dan H. Elington, pusat sumber belajar adalah
tempat atau bangunan yang dirancang secara khusus untuk tujuan menyimpan,
merawat, mengembangkan, dan memanfaatkan berbagai sumber belajar, baik untuk
kebutuhan belajar secara individual maupun kelompok. Oleh karena itu Ricard N.
Tuker (1979), menyebutnya sebagai media center. Tempat atau departemen yang
memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan dan pengenalan melalui berbagai
media, serta pemberian layanan penunjang pembelajaran, mulai dari sirkulasi
peralatan audio-visual, penyajian program-progran video, pembuatan katalog,
sampai kepada pemanfaatan sumber-sumber belajar lainnya. Tidak mengherankan
bila Pusat Sumber Belajar berkembang menjadi suatu lembaga yang profesioanal
dalam menunjang pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini seperti yang
dikemukakan oleh Merril dan Drop (1977), yang mendefinisikan Pusat Sumber
Belajar sebagai suatu kegiatan yang terorganisir yang terdiri dari Direktur,
staf, peralatan dan bahan-bahan pembelajaran yang ditempatkan dalam satu lokasi
serta mempunyai satu atau lebih fasilitas khusus untuk perencanaan, produksi,
penyajian, dan pengembangan yang berhubungan dengan kurikulum dan pengajaran
pada suatu universitas atau sekolah.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat digambarkan
bahwa PSB sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran terus berkembang
baik dari segi sarana dan prasarana yang dimilikinya sampai kepada
fungsi-fungsinya dalam mencapai tujuan atau kompetensi pembelajaran. Peterson
(1977), mengambarkan PSB sebagai lembaga yang terdiri dari, pengem-bangan
sistem instruksional, perpustakaan, ruangan belajar non-tradisional, serta
pelayanan audio-visual, peralatan, dan kegiatan produksi media.
F.
PEMANFAATAN
SUMBER BELAJAR
Menggunakan sumber belajar dalam pembelajaran
memerlukan persiapan dan perencanaan yang seksama dari pendidik. Tanpa
perencanaan yang matang kegiatan belajar siswa
tidak bisa terkendali, sehingga tujuan pengajaran tidak tercapai.
Perencanaan itu mencakup semua sumber belajar baik yang berkaitan dengan
manusia maupun non manusia, baik sumber belajar yang dierncanakan atau yang
hanya dimanfaatkan. Maksud dari perencanaan ini agar setiap komponen yang
terdapat dalam proses belajar mengajar dirancang sedemikian rupa, sehingga
seluruh komponen saling berinteraksi dan berantaraksi secara sistematis
sehingga keberadaan sumber belajar tersebut betul-betul dapat menunjang tercapainya
tujuan pengajaran. Ada beberapa hal yang perlu diketahui pendidik dalam
merancanakan sumber belajar, antara lain:
1. Tujuan pembelajaran hendaknya
dijadikan pedoman dalam memilih sumber belajar yang tepat.
2. Mengkaji materi yang akan diajarkan.
Hal itu perlu dilakukan sebagai dasar pemilihan serta pemanfaatan sumber
belajar agar materi yang disajikan dapat memperjelas dan memperkaya isi bahan.
3. Tentukan obyek yang harus dipelajari
dan dikunjungi (bila sumber belajar yang berkaitan dengan lingkungan). Dalam
menentukan obyek kunjungan hendaknya diperhatikan relevansi dengan tujuan
belajar, kemudahan menjangkaunya, mudah tidaknya perjalanan, lama waktu yang diperlukan, keamanan peserta didik.
Dalam pemanfaatan sumber belajar ada beberapa langkah
yang perlu dilakukan:
a. Identifikasi kebutuhan sumber daya.
b. Mengidentifikasi potensi sumber belajar yang ada dan
dimanfaatkan untuk pembelajaran.
c. Pengelompokkan sumber belajar dalam kelompok.
d. Mencari dan menganalisis relevansi antara kelompok
sumber belajar dengan mata pelajaran yang dimiliki guru.
e. Menentukan materi dan kompetensi untuk pembelajaran.
f. Pemanfaatan sumber – sumber belajar dalam
pembelajaran.
Dalam pemanfaatan sumber belajar, guru
mempunyai tanggung jawab membantu peserta didik belajar agar belajar lebih
mudah, lebih lancar, dan lebih terarah. Oleh
sebab itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan khusus yang berhubungan dengan
pemanfaatan sumber belajar. Menurut Ditjend. Dikti (1983: 38-39), guru harus
mampu:
1. Menggunakan
sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.
2. Mengenalkan dan
menyajikan sumber belajar.
3. Menerangkan
peranan berbagai sumber belajar dalam pembelajaran.
4. Menyusun
tugas-tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah laku.
5. Mencari sendiri
bahan dari berbagai sumber.
6. Memilih bahan
sesuai dengan prinsip dan teori belajar.
7. Menilai
keefektifan penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari bahan
pembelajarannya.
8. Merencanakan
kegiatan penggunaan sumber belajar secara efektif.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sumber
belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai tempat dimana
terdapat bahan pelajaran atau asal belajar seseorang, dengan demikian sumber
belajar itu merupakan bahan untuk menambah ilmu pengetahuan.
Tujuan sumber belajar ialah mempermudah proses
belajar dan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar,
benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi
peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Sumber belajar terdiri dari dua macam yaitu learning resourres by design (sumber
belajar yang dirancang) dan learning
resources by utilization (Sumber belajar yang dimanfaatkan guna memberi
kemudahan seseorang dalam belajar berupa segala macam sumber belajar yang ada
disekitar lingkungan).
Menurut
AECT (Association For Educational Communication And Technology)membagi
sumber belajar dalam enam jenis: pesan, orang, bahan, peralatan, teknik atau
metode, dan lingkungan.
Secara
sederhana Pusat Sumber Belajar adalah tempat atau lembaga dimana berbagai
sumber belajar diorganisasikan ke dalam system pembelajaran guna memenuhi
kebutuhan belajar siswa dan kebutuhan mengajar guru. Dengan demikian pusat
sumber belajar akan menjadi system pendukung dalam pencapaian tujuan atau
kompetensi pembelajaran.
B. SARAN
Demikian makalah ini penyusun sajikan,
tentunya dengan berbagai kekurangan yang jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu penulis berharap akan saran dan kritik yang membangun.
Untuk para peneliti dan para penyusun
makalah selanjutnya diharapkan agar lebih baik lagi, baik dari segi bahasa,
penyajian, pengembangan materi, serta lebih banyak lagi mendapat referensi buku
atau sumber lainnya untuk menjadi acuan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Kamus Besar Bahasa
Indonesia
Ahmad Rohani. 1991.
Pengelolaan Pengajaran. Jakarta:
Rineka Cipta
Wina Sanjaya. 2006.
Strategi Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar